Minggu, 16 Oktober 2011

Mentan Janji Akan Bahas Impor Kentang dengan Kemendag


Jakarta– Bertempat di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta, Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA didampingi Direktur Perbenihan Hotikultura Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M. Agr. Sc, Direktur Budidaya dan Pasca Panen Sayuran dan Tanaman Obat, Dr. Ir. Yul Bahar dan Sekretaris Ditjen P2HP Dr. Mohammad Dani menerima sekitar 15 orang perwakilan petani kentang dari lereng gunung Dieng, Jawa Tengah pada Selasa (11/10/2011). Para petani kentang tersebut mengeluhkan berbagai masalah yang dihadapi pasca maraknya impor kentang sayur asal China dan Bangladesh yang menyebabkan harga kentang lokal di pasaran terus merosot. Selain itu, para petani juga mengeluhkan tentang terbatasnya ketersediaan bibit kentang berkualitas, serta bantuan permodalan.
Menurut Mudasir, Perwakilan Petani Kentang dari Dataran Tinggi Dieng mengatakan bahwa kalau pemerintah terus memperbolehkan impor kentang, harga kentang lokal akan terus merosot dan petani akan mengalami kerugian yang amat besar. “Saat ini harga kentang lokal di Pasar Kramat Jati hanya 3000/kg. Padahal, dulu sebelum ada kentang impor, harganya mencapai 6000/kg. Lebih parah lagi, kentang impor ini sudah menyebar sampai ke tingkat kecamatan,” jelasnya.
Menanggapi berbagai keluhan dari petani kentang, Menteri Pertanian berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan. “Selama ini Kementan tak pernah diajak bicara soal impor kentang sayur . Padahal yang tahu kecukupan untuk konsumsi masyarakat adalah Kementerian Pertanian. Untuk itu, akan dibahas agar impor tersebut dapat dihentikan,” kata Mentan.
Untuk masalah bibit kentang,  Mentan berjanji akan melakukan upaya pengembangan penangkaran bibit secara intensif agar diperoleh bibit berkualitas yang murah sehingga  impor bibit dapat dibatasi. Selain itu, Mentan juga memberikan solusi terhadap masalah permodalan yang dihadapi petani kentang antara lain melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KKP- E.
 
Sumber: Biro Umum dan Humas

3 komentar: